Telkom Perkuat Bisnis Digital Media

Telkom menilai connectivity, convergence, dan content merupakan tiga faktor utama yang harus dikuasai dalam memenangkan bisnis media digital. Terlebih saat ini, konten yang diakses melalui layar mini seperti smartphone dan tablet akan berdampak pada cara produksi dan distribusi konten.

Hal itu juga bisa dilihat dari meroketnya nilai bisnis mobile advertisement pada 2018 yang mencapai USD 40 miliar atau sekitar Rp 460 triliun, dan juga dari mobile commerce yang mencapai USD 235 miliar pada 2013 dan akan tumbuh menjadi USD 721 miliar secara global pada 2017 mendatang.

UseeTV adalah layanan TV berbasis Internet Protocol (IPTV) dengan kekuatan pada TV on demand atau Video On Demand yang memungkinkan pelanggan bisa menikmati tayangan TV yang telah disiarkan sampai tiga hari ke belakang. Saat ini portal UseetTV.com telah memiliki lebih dari 1 juta registered user dan 26 juta page view.

Dengan diperkuatnya layanan UseeTV ini, Telkom juga menegaskan akan tetap bermain di bisnis media walau telah menjual 80% sahamnya atau di operator TV berbayar TelkomVision ke CT Corpora belum lama ini.

"Telkom tetap akan menjadi pemain utama di bisnis media. Posisi kami sebagai telecommunication, information, media, edutainment, dan services yang kita usung melalui program TIMES tidak pernah berubah,” tegas Arif.a menjelaskan, Telkom saat ini masih memiliki banyak unit atau anak usaha yang bermain di industri media, seperti Melon, Plasa.com, UseeTV, dan lainnya. "Banyak yang beranggapan TelkomVision dilepas, maka Telkom tak bisa lagi berbisnis di media. Padahal kami masih punya UseeTV yang siap menyambut era konvergensi,” ungkapnyaSebelumnya, CT Corpora melalui anak usahanya Trans Corpora berhasil menguasai 80% saham TelkomVision pada 8 Oktober 2013 dengan nilai transaksi Rp 926,5 miliar. Konsekuensi dari transaksi ini adalah Telkom hanya menyisakan 20% kepemilikan di operator TV berbayar tersebut.

Sebelumnya, menurut analis dari Capital International Chapman Taylor pelepasan saham mayoritas TelkomVision ke CT Corpora hal yang bijaksana dilakukan Telkom.

Riset Morgan Stanley pada akhir September 2013 juga menyebutkan, konsolidasi di industri telekomunikasi Indonesia akan menekan bisnis menara dalam jangka pendek karena operator akan memangkas belanja modalnya demi efisiensi.

Seperti diketahui, anak usaha Telkom di bisnis menara adalah Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Telkom telah menunjuk Barclays Capital untuk membantu tender pelepasan sebagian saham anak usaha yang ditaksir memiliki nilai korporasi sebesar Rp 3 triliun itu

BBM Lintas Platform Belum Bisa Kalahkan WhatsApp

Aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) lintas platform mulai mampu mengalahkan para pesaingnya. Hal tersebut dibuktikan dari tingginya durasi pemakaian aplikasi BBM dibandingkan dengan aplikasi mobile messenger yang sudah hadir duluan di platform Android.

Berdasarkan hasil survei dari Mobidia, penggunaan BBM rata-rata menyentuh angka 40 menit setiap harinya di Amerika Serikat.

Durasi tersebut mampu jauh mengungguli aplikasi messenger populer lainnya, Tango, yang mencapai 24 menit per harinya.

Sekadar catatan, pengguna Tango sendiri sebenarnya telah menyentuh angka yang cukup tinggi. Menurut catatan situs BGR, Tango telah mendapatkan 130 juta pengguna tahun lalu dan telah memiliki platform game sendiri, mirip dengan aplikasi Line.

Waktu penggunaan aplikasi BBM tersebut sebenarnya masih sedikit kalah jika dibandingkan dengan Viber. Masih menurut Mobidia, pengguna Viber di Amerika Serikat rata-rata memakai aplikasi ini selama 44 menit setiap harinya.

Bagaimana dengan wilayah Eropa? Penggunaan BBM di Eropa juga cukup tinggi. BBM berhasil mengalahkan aplikasi mobile messenger buatan Jepang, Line. Apabila durasi penggunaan BBM mencapai 59 menit, maka waktu harian pengguna Line hanya menyita 38 menit.

Namun, BBM masih belum mampu mengalahkan aplikasi messenger raksasa, WhatsApp. Pengguna aplikasi ini menghabiskan 160 menit atau sekitar 2 jam 40 menit dalam satu hari untuk menggunakan aplikasi tersebut.

Firefox Bakal Menjadi Browser Bawaan di Sejumlah Android Terbaru

Untuk lebih mengenalkan pengalaman browsing website ke para pengguna mobile, Mozilla bekerjasama dengan beberapa produsen perangkat mobile untuk menghadirkan Firefox for Android ke perangkat mereka secara langsung/bawaan. Secara khusus, Mozilla bermitra dengan Kobo dan Gigabyte dalam menyematkan aplikasinya di perangkat tablet Kobo Arc dan smartphone Gigabyte GSmart Simba SX1.

Belum lama ini, Gigabyte resmi mengumumkan GSmart Simba SX1. Smartphone ini tidak hanya memiliki fitur dual-SIM, tapi juga menjadi smartphone pertama yang punya fitur built-in bicara tiga arah. Artinya, ketika pengguna sedang melakukan panggilan, pengguna tersebut bisa mengundang panggilan lain untuk bergabung dan menjadi tiga pembicaraan, tanpa aplikasi khusus atau pengaturan operator. Smartphone ini didukung prosesor dual-core 1,4GHz dan menjalankan Android 4.2.

Sementara Kobo sudah lebih dulu meluncurkan lini tablet terbarunya bulan Agustus lalu. Di level pemula, Kobo Arc 7 ditenagai prosesor MediaTek quad-core 1,2GHz dan menampilkan layar 7 inci 1.024 x 600. Sedangkan Kobo Arc 7HD punya ukuran yang sama tapi dengan spek lebih tinggi, yakni resolusi layar 1.920 x 1.200 dan prosesor Nvidia Tegra 3. Terakhir, tablet Kobo Arc 10HD memiliki layar 10 inci 2.560 x 1.600 dan prosesor Nvidia Tegra 4 1,8GHz quad-core. Semua tablet Kobo Arc ini menjalankan Android 4.2.2 Jelly Bean.

Firefox punya basis yang besar di PC desktop, tapi punya rival kuat di Android. Di platform ini umumnya web browser Chrome besutan Google lebih sering digunakan karena menjadi browser bawaan standar. Di Android, Firefox menawarkan fitur seperti Reader yang menyajikan konten dengan tampilan bersih dan bebas gangguan iklan. Firefox for Android yang sudah terinstal langsung bisa ditemukan pada tablet Kobo Arc yang sudah dijual di AS dan Kanada, serta Gigabyte Simba SX1 yang akan diluncurkan secara global bulan Desember 2013.

[OOT] Tari Remo

Jawa Timur terkenal dengan adatnya yang keras dan pemberani. Surabaya, sebagai ibukota Jawa Timur, sudah membuktikan hal ini sejak masa perjuangan dahulu sehingga mendapat predikat Kota Pahlawan. Budaya keras Jawa Timur ternyata juga bisa ditampilkan dengan gerakan indah pada Tari Remo yang menggambarkan keberanian seorang pangeran


Sejarah Asal-usul Tari Remo

Tari Remo adalah gambaran kharakter dinamis masyarakat Jawa Timur dan merupakan tarian penyambut tamu lewat gerak selamat datang khas Jawa Timur.Tarian ini pada awalnya merupakan tarian pengantar pertunjukan ludruk atau wayang kulit jawa timuran. Namun, saat ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan dalam upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah.
Tarian Remo menceritakan perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Disebutkan bahwa tarian remo ini di promosikan sekitar tahun 1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh nasionalis indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.

Tata Gerak Tari Remo

Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Alat Musik dalam Tari Remo
Tari Remo diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro.Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan, kadang kadang diteruskan dengan walang kekek,gedong rancak, krucilan atau kreasi baru lainnya.
Tari remo dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria baik di tampilkan secara bersama-sama atau bergantian.

Tata Busana Tari Remo

Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan. Penarinya menggunakan jenis kostum yaitu sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18,celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik, dipinggang ada sebuah sabuk dan keris, dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki. Penari perempuan memakai simpul(sanggul) di rambutnya.
-Busana gaya Surabayan
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan masing-masing tangan penari memegang masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.
-Busana Gaya Sawunggaling
Pada dasarnya busana yang dipakai sama dengan gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.
-Busana Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.
-Busana Gaya Jombangan
Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.
-Busana Remo Putri
Remo Putri mempunyai busana yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul, memakai mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang saja yang disemat di bahu bahu.
Pengiring
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.

 
Andro Newbie © 2012 | Designed by Rocking Templates, helped by Chica Blogger