Hari Jumat (30/06) kemarin, Thorsten Heins, presiden dan
CEO BlackBerry, mengungkap fakta financial bahwa
BlackBerry belum berbalik keberuntungannya justru
sebaliknya mengalami beberapa kerugian.
Pada triwulan pertama platform BlackBerry 10 menerjang
pasar melalui perangkat Z10 dan Q10, BlackBerry melaporkan
hanya menjual total 6,8 juta ponsel, dari jumlah itu hanya
sekitar 2,7 juta adalah dua model baru disebutkan di atas,
dengan kata lain, Apple menjual iPhone lebih banyak hanya
seminggu, sementara BlackBerry butuh lebih dari tiga bulan,
seperti dilansir dari Economictimes.
Anil Doradla, analis William Blair & Co di Chicago
berpendapat,"Bagi banyak orang, meninjau hal tersebut
adalah sebagai akhir dari awal yang baru," katanya singkat.
Harga saham BlackBerry anjlok hampir 28 persen pada Jumat
kemarin setelah melaporkan kerugian sekitar USD 84 juta,
menurut survei Thomson Reuters lebih jauh 16 sen per saham
lenyap menyusut nilainya secara substansial lebih buruk dari
ekspektasi analis atas keuntungan sebesar 6 sen. Pendapatan
telah didapat sekitar USD 3,07 Milyar , itu jauh di bawah
estimasi analis, tapi itu 15 persen lebih baik dibanding tahun
lalu sebesar USD 2,8 Milyar.
Argumen menyeruak dilontarkan Heinz menyikapi suara
sumbang saat ditanya dalam sebuah conference call dengan
para investor soal penjualan BlackBerry 10 secara global,
"Kami baru lima bulan bergerak, versi beredar di waktu
tersebut bukan hanya BB Z10 tetapi juga dibarengi penjualan
BB Q10, yang baru dijual di AS dan ke negara lain bulan ini,
ingatlah tak lama lagi ada produk lebih menarik masuk ke
pasar," tukasnya.
Kepada para investor petinggi Blackberry itu mengingatkan
jika kerugian mungkin lebih besar terkait akan meningkatnya
pengeluaran promosi dan iklan. Heins meminta waktu lagi agar
perangkat BlackBerry 10 membuktikan dirinya di pasar dunia.
0 komentar:
Posting Komentar